Data riset Bloomberg terbaru menunjukkan Indonesia masuk dalam negara yang berpotensi mengalami resesi. Sementara Sri Lanka punya probabilitas resesi yang lebih besar 85 persen atau berada di urutan pertama survei tersebut. Meski prosentasenya terbilang kecil, namun potensi itu tetap ada dan patut diwaspadai.
“Kita relatif dalam situasi yang tadi disebutkan risikonya 3%, dibandingkan negara lain yang berpotensi resesinya di atas 70%. Namun ini tidak berarti kita terlena, kita tetap waspada.” Kata Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dalam keterangan pers di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (13/7/2022).
Sri Mulyani mengatakan, berbagai indikator seperti Produk Domestik Bruto (PDB), PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, inflasi, defisit fiskal, cadangan devisa, utang, serta nilai tukar milik Indonesia jauh lebih baik dari Sri Lanka.
Namun kondisi ekonomi global yang disebabkan pandemi covid-19, konflik Rusia-Ukraina yang hingga saat ini masih belum usai harus diwaspadai. Selain itu soal inflasi seakan tidak bisa dihindarkan. Amerika saja yang notabene-nya adalah negara adidaya, inflasinya sudah menyentuh 9%.
Sementara berdasarkan data Bank Indonesia inflasi di Indonesia juga terus menunjukkan tren peningkatan dari semula 2% pada Februari, kini sudah di angka 4% pada Juni 2022. Jika pemerintah tidak bisa mengatasi inflasi, maka daya beli masyarakat pun juga akan melemah.
Ikuti juga media sosial METRO TV lainya agar dimanapun tetap terinfomasi dengan baik dan lengkap karena berita paling aktual kami sungguhkan dan perkembangan terkini kami sampaikan.
METRO TV Official https://www.metrotvnews.com
METRO TV Official Instagram: https://www.instagram.com/metrotv
METRO TV Official Tiktok: https://www.tiktok.com/@metro_tv
METRO TV Facebook Fanpage: https://www.facebook.com/metrotv
METRO TV Official Twitter: https://twitter.com/metro_TV
#Metrotv #Beritaterkini #Beritaupdate